MINYAK BUMI TAK PERNAH HABIS???
Tulisan ini Aku copas dari Posting di FB,, karaena bagus aku masukin Blog aku :)
WOW!!!
Ternyata minyak bumi adl sumber daya alam yang takkan pernah habis! dan
kita selama ini tertipu oleh konspirasi illuminati utk mewujudkan New
World Order, impian mereka!!!
Gak percaya??? Silahkan baca artikel ini
______________________________________________________________
Propaganda peak oil
KEBIJAKAN pemerintah soal bahan bakar minyak (BBM) selalu saja ditunggu
dengan harap-harap cemas, begitupun penetapan kuota produksi
negara-negara penghasil minyak (OPEC), yang berdampak pada fluktuasi
harga BBM di pasar internasional selalu diamati dengan penuh
kekhawatiran.
Pesimistis dalam dunia perminyakan secara tidak
sadar memang telah dibangun dari awalnya. Kita semua percaya bahwa
minyak bumi adalah bahan bakar fosil, hampir setiap hari “fakta” ini
disebut dalam berbagai media massa. Lalu siapa sebenarnya yang pertama
mengajukan teori (tepatnya hipotesis) yang kadung dipercaya semua orang
ini? Adalah Mikhailo V. Lomonosov, seorang cendekiawan besar Rusia, yang
pada 1757 mengajukan sebuah hipotesis bahwa minyak bumi berasal dari
sisa-sisa makhluk hidup.
Berdasarkan hipotesis ini, berarti
minyak mentah akan terbentuk sangat lambat, karena berasal dari
sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang telah mati, melewati jutaan tahun
terkubur di bawah batuan, mengalami tekanan dan suhu yang luar biasa,
lalu mengubahnya menjadi minyak mentah.
Industri minyak bumi
modern lahir 145 tahun yang lalu di Titusville, Pennsylvania, Amerika
Serikat (AS) ketika Edwin Drake sukses melakukan pemboran pertama minyak
bumi di AS. Kala itu hampir tidak ada yang mengkhawatirkan berapa lama
lagi perut bumi menyediakan minyaknya untuk dambil? Tetapi sejak
produksi minyak di AS memuncak sekitar 1970, sejumlah ahli geologi, ahli
ekonomi dan analis industri mulai mempertimbangkan sebuah pertanyaan,
berapa lama lagi pasokan minyak bumi dunia bisa memenuhi permintaan yang
terus meningkat? Banyak kalangan memprediksi, produksi minyak global
akan mencapai puncaknya beberapa tahun ke depan.
Konsekuensi
dari hipotesis “bahan bakar fosil” tentunya menyisakan
pertanyaan-pertanyaan pesimis seperti itu. Berapa banyak minyak mentah
yang masih tersisa di dalam perut bumi? Dan kapan habisnya?
Menurut National Geographic, jumlah minyak mentah yang tersisa di bumi
diprediksi sekitar 1,2 triliun barrel. Walaupun ladang minyak baru
banyak ditemukan, tetapi pasokan saat ini tidak sebanding dengan
penemuan-penemuan ladang tersebut. Berdasarkan gambaran konsumsi saat
ini, berarti perkiraan 1,2 triliun barrel minyak bumi akan habis dalam
tempo 44 tahun.
Benarkah masa kejayaan energi tak terbarukan
ini akan segera berakhir? Akankah tak kan tersisa lagi tetesan minyak di
jebakan kerak bumi? Ataukah ini hanya isu-isu yang sengaja dihembuskan
untuk melambungkan harga “emas hitam” ini?
Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut kita mesti meninjau ulang hipotesis
biogenik Lomonosov yang dibuat hampir 250 tahun yang lalu itu. Beberapa
ilmuwan mulai mempertanyakan pandangan tradisional ini. Pada abad ke-19
hipotesis ini untuk pertama kalinya ditolak seorang naturalis dan geolog
Jerman kenamaan, Alexander von Humboldt, dan ahli kimia termodinamik
Prancis, Louis Joseph Gay-Lussac, kemudian mereka mengajukan dalil
alternatif yang menyatakan bahwa minyak bumi adalah materi primordial
(purba) yang memancar dari tempat yang sangat dalam, dan tak ada
hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi.
Dengan
berkembangnya ilmu kimia selama abad kesembilan belas, terutama ketika
hukum kedua termodinamika ditemukan oleh Clausius pada 1850, hipotesis
Lomonosov terus diserang, tak kurang dari pakar kimia Prancis Marcellin
Berthelot mencemooh hipotesis asal biologis dari minyak bumi ini.
Berthelot adalah orang pertama yang melakukan percobaan yang melibatkan
serangkaian apa yang sekarang disebut sebagai reaksi Kolbe dan
menunjukkan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dengan melarutkan baja
dengan asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis.
Selama kuartal terakhir abad kesembilan belas, ahli kimia Rusia Dmitri
Mendeleev juga menguji dan menolak hipotesis Lomonosov ini. Mendeleev
menyatakan dengan jelas bahwa minyak bumi merupakan bahan primordial
yang keluar dari kedalaman yang jauh. Dengan persepsi yang luar biasa,
Mendeleev membuat hipotesis tentang adanya struktur geologi yang ia
sebut “patahan dalam” (deep fault) tempat minyak bumi melaluinya dari
kedalaman.
Pada 1951, dalam sebuah kongres geologi minyak bumi,
seorang geolog asal Rusia Nikolai A. Kudryavtsev mengajukan teori
asal-usul minyak bumi abiotik atau abiogenik, setelah menganalisis
hipotesis Lomonosov yang terbukti salah. Inilah untuk pertama kalinya
teori abiotik modern dicanangkan untuk mengganti teori konvensional.
Kudryavtsev tidaklah sendiri, dia mendapat banyak dukungan termasuk
dari para ilmuwan barat, seperti Thomas Gold dan Dr JF Kenney. Bahkan
Kenney bersama ilmuwan Rusia lainnya benar-benar mampu membangun reaktor
dan membuktikan minyak bumi bisa dihasilkan dari kalsium karbonat dan
oksida besi, dua senyawa yang melimpah di kerak bumi.
Baru-baru
ini, para peneliti dari Royal Institute of Technology di Stockholm,
Swedia telah berhasil membuktikan bahwa fosil-fosil dari hewan dan
tumbuhan tidak lagi diperlukan untuk menghasilkan minyak mentah. Temuan
ini begitu revolusioner karena sangatlah berarti, di satu sisi akan
memudahkan menemukan sumber-sumber energi, di sisi lain sumber energi
ini dapat ditemukan di seluruh dunia.
“Dengan menggunakan
penelitian ini, bahkan kami dapat mengatakan di mana minyak bumi dapat
ditemukan di Swedia,” kata Vladimir Kutcherov, profesor yang memimpin
riset ini.
Bersama dengan koleganya, Vladimir Kutcherov telah
melakukan simulasi suatu proses yang melibatkan tekanan dan panas yang
terjadi secara alami di lapisan dalam bumi, proses yang menghasilkan
hidrokarbon, komponen utama dalam minyak dan gas alam.
Menurut
Kutcherov, penemuan ini mengindikasikan dengan jelas bahwa pasokan
minyak bumi tidak akan habis. “Tidak ada keraguan bahwa penelitian kami
membuktikan bahwa minyak mentah dan gas alam yang dihasilkan, tanpa
melibatkan fosil. Semua jenis batuan dasar dapat berfungsi sebagai
reservoir minyak,” kata Vladimir Kutcherov kepada Science Daily,
baru-baru ini.
Kutcherov pun mampu membuktikan bahwa
hidrokarbon dapat dibuat dari air, kalsium karbonat dan zat besi. Ini
berarti minyak bumi merupakan sumber energi berkelanjutan dan
terbarukan.
Proses abiotik untuk menghasilkan minyak bumi
dimungkinkan lewat proses yang disebut Fischer-Tropsch, reaksi kimia
yang mengubah campuran karbonmonoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon
cair. Proses ini dikembangkan dan dipatenkan pada tahun 1920, kemudian
digunakan selama Perang Dunia II oleh Jerman dan Jepang. Proses ini pun
menjadi dasar penciptaan bahan bakar jet yang dibuat dari air di AS,
seperti dilaporkan majalah Wired (9/9/09).
Misteri Pulau Eugene 330 dan cadangan Minyak Yang Terisi Kembali
Pulau Eugene merupakan ladang minyak di Teluk Meksiko, sekitar 80 mil
lepas pantai Louisiana, AS. Lansekap kepulauan ini terbelah dengan celah
dan rekahan dalam yang spontan memuntahkan gas dan minyak. Ladang
minyak ini ditemukan pada 1973 dan mulai memproduksi sekitar 15.000
barel per hari. Pada 1989, aliran minyaknya berkurang menjadi 4.000
barel per hari. Tetapi tanpa alasan logis apapun, secara tiba-tiba
produksinya meningkat menjadi 13.000 barel. Selain itu, taksiran
cadangan meroket 60-400 juta barel.
Apa yang terjadi di bawah Teluk Meksiko?
Apa yang ditemukan para peneliti ketika menganalisis ladang minyak ini
dengan pencitraan seismik 3-D? Ternyata ada patahan dalam yang tidak
bisa dijelaskan, dan minyak telah memancar dari suatu kedalaman yang
tidak diketahui sebelumnya, dan bermigrasi ke atas melalui batuan untuk
mengisi pasokan yang ada.
Para peneliti menemukan ketika mereka
menganalisis ladang minyak dengan selang waktu pencitraan 3-D seismik
bahwa minyak memancar dalam dari sumber yang lebih dalam yang sebelumnya
tidak diketahui dan bermigrasi naik melalui celah bebatuan untuk
mengisi pasokan yang ada.Selanjutnya, analisis minyak yang sekarang
sedang diproduksi di Pulau Eugene menunjukkan perbedaan usia geologis
dari minyak yang diproduksi di sana sebelum tahun 1989. Dugaan kuat,
minyak mentah yang baru, muncul dari sumber yang berbeda, sumber yang
tidak bisa dijelaskan.
Perkiraan terakhir dari cadangan minyak
kemungkinan naik dari 60 juta barel menjadi 400 juta barel. Baik ilmuwan
dan ahli geologi dari perusahaan-perusahaan minyak besar telah melihat
bukti dan mengakui bahwa ladang minyak Pulau Eugene mengalami pengisian
ulang sendiri.
Sumber minyak dari suatu kedalaman di Pulau
Eugene sangat mendukung teori Thomas Gold yang ditulis dalam bukunya The
Deep Hot Biosphere. Gold menetapkan, “minyak bumi sebenarnya adalah
aliran primordial terbarukan yang terus-menerus diproduksi oleh bumi
dalam kondisi panas dan tekanan yang luar biasa. Ketika zat ini
bermigrasi ke permukaan, ia diserbu oleh bakteri, sehingga minyak bumi
tampak seperti memiliki asal usul organik dari zaman dinosaurus. “
Sumber minyak di Pulau Eugene serta gagasan Gold membuat insinyur
perminyakan bertanya-tanya tentang situasi yang sama di ladang minyak
Timur Tengah yang tak ada habisnya.
“Timur Tengah memiliki
lebih dari dua kali lipat cadangan minyak dalam 20 tahun terakhir,
meskipun setengah abad dieksploitasi dan penemuan baru relatif sedikit,”
ujar Norman Hyne, seorang profesor di Universitas Tulsa, Oklahoma, AS.
“Teori yang tak konvensional (teori abiogenik ) tentunya akan berubah
menjadi benar,” katanya.
Keberadaan ladang minyak yang bisa
memperbaharui pasokan sendiri menghancurkan mitos teori asal usul
minyak.dan Jika minyak memang benar-benar berasal darizat anorganik
alami maka bagaimana bisa dikatakan minyak adalah energi tak terbarukan ?
Beberapa Contoh Bukti Kasus Konspirasi Kebohongan tentang Kelangkaan Sumber Minyak
Negara kaya minyak .. dibuat menjadi miskin minyak … Kalau negara2
macam Venezuela, TimTeng bensin lebih murah .. seharusnya Indonesia jauh
lebih murah … namun mengapa ? ….
Sesuai UU No.25/2007, yang
ditetapkan oleh Presiden, Asing diperbolehkan menguasai, menyedot, dan
menguras tanah Indonesia selama hampir satu abad (Era Soeharto, 30
Tahun) Indonesia telah merdeka 66 tahun, tetapi 88,8 persen pertambangan
migas dikuasai asing. Pertamina, BUMN yang seharusnya jadi alat negara
untuk mengontrol cadangan dan produksi migas nasional, hanya menguasai
8,8 persen dari 275 wilayah kerja pertambangan migas. Pemberlakuan UU No
22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi mengukuhkan Indonesia sebagai
satu-satunya negara di dunia yang paling ”zalim” terhadap BUMN
migas-nya.
Indonesia yg cuma menguasai 8,8 % Migas pun masih saja diekspor seperti gas (53,11 %) dan batubara (67,54 %)
http://www.ristek.go.id/index.php/mo …id/10647/print
“Sebanyak 329 blok migas di tangan asing. Jika diletakkan titik-titik
pada peta Indonesia, maka Indonesia sudah tergadaikan,” Dia mengatakan
luas lahan konsesi yang dikuasai asing untuk migas mencapai 95,45 juta
hektar. Luas daratan seluruh Indonesia mencapai 192.257.000 hektar,
sedangkan luas hutan Indonesia mencapai 101.843.486 hektar. http://www.antaranews.com/view/?i=1212028635&c=EKB&s
Benar benar tergadaikan Indonesia ini … bahkan 175 juta Hektar (93% wilayah Indonesia dikuasai asing)
Hal ini memang tidak lepas dari tekanan asing, lihat saja banyaknya RUU
mengenai MIGAS sangat merugikan Indonesia dan merupakan tekanan asing
http://www.migas.esdm.go.id/tracking …-Tekanan-Asing
Dan kenaikan harga BBM yg tidak wajar juga merupakan tekanan dari perusahaan multinasional (melalui IMF, Worldbank, dll)
http://www.migas-indonesia.com/index …t=view&id=1207
UU Migas dibuat posisi Indonesia dalam tekanan IMF, sehingga kepentingan asing benar-benar ada dalam pembahasan UU
http://nasional.kompas.com/read/2008 …aksanakan.2009
maka Sebagian besar sumur gas dikuasai oleh asing. Liberalisasi sektor
minyak dan gas (migas) secara jelas telah terbukti memakan korban. http://www.pim.co.id/database/news/show.html?id=59
Tentunya Hal ini jelas jelas melanggar, dan mengkhianati pasal 33 ayat 1, 2 dan 3 UUD 1945 yaitu :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Bahkan 85% BUMN pun sudah dimiliki asing …
http://www.tempo.co/read/news/2006/0 …Dikuasai-Asing
Begitu Kayanya Negara ini dimana tingkat pengurasan cadangan minyak
Indonesia sangat tinggi, hingga 8 X laju pengurasan di negara2 penghasil
minyak utama dunia, seperti Arab Saudi dan Libya, yg dimana dilakukan
perusahaan asing di Indonesia
produksi per kilometer persegi
Pertamina baru sekitar 0,89 barel/hari,PT Chevron Pacific, Perusahaan
minyak asal Amerika ini masih menjadi produsen minyak bumi dan gas
terbesar di Indonesia dengan kapasitas 356 ribu barel/hari.
Total EP
Indonesie perusahaan asal Prancis ini mampu produksi per luas wilayah
mencapai 28,64 barel/hari per Km2. Total EP memproduksi migas 82.232
barel/hari
http://bisnis.vivanews.com/news/read …rusahaan-asing
Blok Cepu
kasus Blok Cepu yang melibatkan ExxonMobil, yang merupakan penjelmaan
Standard Oil 100 tahun yang lalu. Blok Cepu awalnya diusahakan oleh PT
Humpuss Patra Gas (HPG) melalui technical assistance contract (TAC)
dengan Pertamina. Dengan alasan tidak memiliki pendanaan yang cukup
untuk mengeksploitasi cadangan minyak di blok itu, HPG kemudian melepas
49 persen sahamnya kepada Ampolex pada tahun 1997. Ampolex adalah
perusahaan minyak yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh ExxonMobil.
Kontrak TAC HPG kemudian berubah menjadi TAC plus karena melibatkan
investor asing. Menurut Kepala Badan Pengelolaan dan Pengawasan
Kontraktor Asing (BPPKA) PT Pertamina Zuhdi Pane (Kompas, 28/2/ 2006),
pelibatan investor asing dalam TAC sebenarnya tidak diperbolehkan secara
peraturan perundang-undangan. Akan tetapi, pihak Ampolex melakukan
pendekatan terhadap pemerintah Soeharto untuk diloloskan.
Dalam
perkembangannya kemudian, Mobil Oil mengambil alih 100 persen saham
Humpuss di Cepu melalui Ampolex dan kemudian merger dengan Exxon menjadi
ExxonMobil. Setelah selesai kontrak tahun 2010, semestinya Blok Cepu
100 persen menjadi milik Pertamina. Padahal, dengan berlakunya UU Migas
22/2001, TAC yang ada tidak boleh diperpanjang lagi (Petroleum Report
2003, US Embassy).
“ Kenapa pihak ExxonMobil ngotot untuk mengambil alih Blok Cepu dari PT HPG dan ingin memperpanjangnya hingga 30 tahun ? … “
Karena :
Cadangan prospektif Blok Cepu di kedalaman kurang dari 1.700 meter
mencapai 1,1 miliar barrel, sedangkan cadangan potensial di kedalaman di
atas 2.000 meter diperkirakan 11 miliar barrel. Dengan demikian, Blok
Cepu mengandung cadangan minyak terbesar yang pernah ditemukan di
Indonesia melampaui cadangan minyak di Indonesia secara keseluruhan,
yang diperkirakan selama ini hanya sekitar 9,7 miliar barrel. Pihak
ExxonMobil sudah barang tentu mengetahui hal ini. Adakah ExxonMobil
lewat lobinya ke Pemerintah AS ikut menekan Indonesia hingga terjadi
amandemen UUD 1945?
http://unisosdem.org/article_detail ….&caid=33&gid=2
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0 …ni/2494271.htm
Inti dari masalah ini adalah bahwa jika minyak banyak di daerah-daerah
di mana kita diberitahu oleh pemerintah dan perusahaan minyak yang tidak
memiliki bukti yang jelas bahwa kelangkaan buatan disimulasikan dalam
rangka untuk mendorong maju segudang agenda lainnya. Dan kami memiliki
contoh nyata dimana hal ini telah terjadi.
Seperti pada
perusahaan pengeboran minyak raksasa Chevron dan Texaco, mereka mendapat
memo untuk sengaja menciptakan kelangkaan minyak dengan membatasi
kapsitas produksi dengan menutup kilang minyak tertentu dengan alasan
minyak telah habis di sumber tersebut. Ini adalah upaya lobi nasional
yang dipimpin oleh American Petroleum Institute untuk mendorong
perusahaan-perusahaan kilang minyak untuk melakukan hal ini.
”
Sebuah memo internal yang Chevron menyatakan; “Seorang analis energi
senior di konvensi API baru-baru ini memperingatkan bahwa meskipun
industri minyak AS tidak mengurangi kapasitas penyulingan hal ini tidak
akan menimbulkan peningkatan substansial dalam margin kilang.”
Memo ini semakin memperjelas bahwa gagasan untuk pengurangan dalam
kapasitas penyulingan dan pembatasan dalam membuka kilang baru tidak
datang dari organisasi lingkungan, seperti yang dikatan oleh para
produsen minyak , tetapi melalui kebijakan yang disengaja dari mereka
sendiri.
Program Illuminati Dibalik Kebohongan Keterbatasan Alam Dalam Produksi Minyak Bumi
Teori Peak Oil adalah kebohongan masif yang dirancang untuk menciptakan
kelangkaan buatan demi mendongkrak harga, juga memberikan negara sebuah
alasan untuk mengorbankan standar hidup yang telah kita perjuangkan
dengan susah payah. Publisitas menciptakan CFR dan Club of Rome strategy
manual sejak 30 tahun lalu mengatakan bahwa pemerintah global perlu
mengontrol populasi dunia melalui neo-feodalisme dengan menciptakan
kelangkaan buatan.
Sekarang arsitek sosial de-industrialisasi Amerika Serikat menyalahkan disintegrasi ekonomi kita pada kurangnya pasokan energi.
Sekarang ekonomi dunia telah menjadi begitu terpusat melalui operasi
globalisasi, mereka akan terus mengkonsolidasikan dan menyalahkan
pemakaian berlebihan atas bahan bakar yang bersumber dari fosil,
sementara pada saat yang sama mereka juga menghalangi pengembangan dan
integrasi teknologi bersih yang terbarukan.
Dengan kata lain,
Sumber minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah
kebohongan besar untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan
harga . Sementara itu, teknologi bahan bakar alternatif yang telah ada
selama beberapa dekade juga sengaja ditekan pengembangannya. Peak Oil
adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh elit, oleh industri minyak,
oleh orang-orang bahwa Anda akan berpikir puncak minyak akan
membahayakan, kecuali itu adalah penutup untuk agenda lain.
Produksi Minyak Dunia Menurut Sekenario Peak Oil Theory
Dan begitulah realitanya dunia ini yang penuh dengan kepalsuan. Teori
bahwa minyak bumi berasal dari sisa fosil biologis zaman dahulu
memanglah sebuah kebohongan besar dari para elit zionis-Illuminati (yang
memang sejak awal menguasai bisnis minyak, media, dan institusi
pendidikan). Illuminati ingin menggunakan propaganda Peak Oil untuk
menaikkan harga minyak dan mengeksekusi rencana depopulasi dunia mereka .
Saat harga minyak naik melewati kemampuan beli sejumlah besar negara,
hanya negara-negara yang diizinkan hidup oleh Illuminati yang akan
mendapatkan minyak. Beberapa milyar penduduk bumi akan dimusnahkan
(depopulasi) secara kejam dalam kekacauan dan kepanikan akibat matinya
industri dan perdagangan di dalam negeri mereka.
Mungkin bagi
sangkaan orang awam, keuntungan penjualan minyak akan dinikmati oleh
negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat
Arab, Libya dan Indonesia. Namun kenyataannya meskipun ladang produksi
minyaknya ada di Arab Saudi dll, namun sebagian besar perusahaan
penambang dan pengolah minyaknya dimiliki oleh perusahaan asing mafia
juragan minyak, Rockefeller beserta kolega-koleganya yang kesemuanya
dibalik layar berada dalam struktur illuminati. Di Indonesia sendiri,
90% perusahaan minyak yang ada dimiliki oleh perusahaan asing. Maka
jangan heran sebagai salah satu negara penghasil minyak, tidak ada
sedikitpun jejak keuntungan besar yang diraup oleh negara ini.
Sedikitpun dana yang ada belum terkorupsi, dana ini, dana itu yang tidak
jelas kemana larinya. Yang jelas nikmatin ya mafia2 minyak itu, rakyat
kecil kayak kita mah dianggap ngga perlu, yang penting beli BBM terus,
dan sekarang dicabut subsidinya pula.
Rockefeller Liberal
Connection Dalam banyak hal, Keluarga Rockefeller bekerja langkah demi
langkah dengan Zionis Yahudi. John D. Rockefeller adalah monopoli yang
mengikuti di jalan banyak orang Yahudi yang kontrol industri, terutama
perbankan, menunjukkan cara di mana kekuasaan, sekali dicapai, mungkin
selamanya memegang “dari atas,” tinggi di atas warga dunia bangsa.
Dari link2 di bawah, ternyata perusahaan2 migas asing seperti Exxon
Mobil, Chevron, Conoco, Amoco, BP, Arco, dsb merupakan pecahan dari
Standard Oil yang dimiliki oleh Rockefeller. Rockefeller ini ditengarai
sebagai Yahudi dan pemikirannya sejalan dengan Zionis. Perusahaan2
“Yahudi AS” menguasai 90% migas di Indonesia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Standard_Oil
http://www.jewwatch.com/jew-leaders-rockefeller.html
Pengaruh globalisasi, liberalisme dan kapitalisme racun zionis ini
semakin berkembang melalui faham neo-liberalisme, yang bertujuan untuk
mengkomersialkan seluruh barang dan jasa, jika perlu dengan meniadakan
fungsi pemerintah dalam bidang kesejahteraan rakyat. Privatisasi
besar-besaran badan-badan usaha milik Negara termasuk dalam kerangka
pengaruh liberalisme dan kapitalisme ini. http://www.setneg.go.id/index.php?It…tent&task=view
Rakyat Indonesia .. dibuatnya menjadi tamu dinegeri sendiri … dibuatnya
menjadi budak kaum kapitalis asing Rockefeller di negeri ini … yang
dimana didukung oleh pemerintah (kacung neoliberal )
Indonesia
Negara yang begitu kayanya dibuat menjadi negara miskin …Dulu Indonesia
di rampas rempah2 nya … Bangsa Indonesia dengan keras melawan … hingga
banyak pahlawan kita yang berguguran …Dimasa Kini apa yang terjadi ? ..
justru kini penjajah menyerang jauh lebih HEBAT, Lebih FRONTAL, serta
sudah menguasai beberapa wilayah Indonesia dan terus lebih agresif lagi
.. Namun apa sikap Rakyat Indonesia ? .. Justru justru terlena .. tidur
dengan di elus2 dengan berbagai macam hiburan TV yang melenakan..ataupun
sibuk terkungkung dengan rutinitas kerja keras, kemiskinan, kesulitan
materi dalam dunianya masing-masing…
Saat ini, akibat
propaganda Peak Oil, semua negara ramai-ramai mengembangkan minyak
nabati yang disebut biofuel. Mereka menggunakan bahan pangan seperti
jagung dan gula untuk membuat minyak baru. sekalipun mereka tahu energi
yang diperlukan untuk memproduksi satu unit minyak biofuel lebih besar
daripada energi yang kemudian bisa didapat dari satu unit minyak
biofuel, rencana ini tetap jalan terus.
Selain itu, efek dari
tindakan ini adalah mengurangi lahan pertanian untuk bahan pangan. Tanah
pertanian yang sebenarnya untuk memproduksi bahan pangan sekarang
sebagian dikonversi sebagai lahan pertanian yang produknya dipakai untuk
membuat bahan baku biofuel. Salah satu penyebab kenaikan harga komoditi
pertanian beberapa tahun terakhir ini adalah karena hal ini, dan kabar
buruk bagi para kelas menengah dan orang miskin adalah intensitas
program ini sekarang masih di tahap awal. Di tahun-tahun mendatang, akan
ada semakin banyak lahan pertanian untuk memproduksi biofuel dan oleh
sebab itu akan membuat pasokan bahan pangan menjadi semakin ketat, alias
harga bahan pangan akan terus meningkat. …
food inflation
menjadi perhatian para pengamat ekonomi, saya melihat dr perspektif
lingkungan juga dan ternyata ada benang merahnya di teknik2 produksi
GMO. Memperkecil lahan pertanian = menggantungkan hidup petani pada
teknologi pertanian yg dikuasai asing, menjadikan lahan2 petani sbg
industri trmsuk biofuel, kemudian kanibalisasi lahan dng menjadikan
lahan pangan yg bergantung pd air tawar ke air asin. Saat ini ada
ujicoba para insinyur monsanto membuat sawah di tepi pantai dng keramba
spt rumput laut. its insane!
(untuk memahami bagaimana sepak
terjang zionis illuminati silahkan anda buka halaman free download buku
diblog ini atau bisa melihat artikel2 sebelumnya)
Masa Depan Minyak Bumi
Hari ini kita dianjurkan habis-habisan oleh pemerintah untuk menghemat
energi BBM, demi menyisakan energi dari minyak untuk anak cucu kita.Jika
memang minyak benar-benar akan habis dalam beberapa puluh tahun lagi,
mengapa sekarang cadangan minyak terus meningkat dan produksinya kian
meroket ?
Tahu 1980-an OPEC memutuskan kuota produksi minyak
didasarkan pada jumlah cadangan yang ada di negara masing-masing,
semakin besar cadangannya maka semakin besar pula produksinya
.BElakangan ini Arab Saudi melaporkan peningkatan cadangan minyak
mentahnya sekitar 200 miliar barel. stok Minyak Saudi aman dan berlimpah
, kata para pejabatnya.
Ada juga laporan bahwa Rusia telah
mengalami peningkatan yang jauh lebih besar pada cadangan minyaknya
bahkan melampaui Arab Saudi. Mengapa Rusia mengumumkan hal ini jika
Rusia percaya bahwa cadangan minyak adalah terbatas?tampak jelas bahwa
Rusia telah siap dengan produksi minyak tak terbats di masa depan
Yang jelas ada kontradiksi besar antara teori keterbatasan minyak dengan fakta peningkatan cadangan minyak
Tampaknya bahwa setiap kali ada semacam krisis energi, OPEC selalu
meningkatkan produksi . Alasannya mereka melakukannya untuk menurunkan
harga, namun harga selalu naik karena mereka juga menyebarluaskan mitos
bahwa mereka menguras beberapa cadangan terakhir untuk pasar.
Bukti ilmiah juga sangat bertentangan dengan keterbatasan suplai minyak,
baru-baru ini diperbarui dalam paper Ilmiah yang dimuat Dalam ‘Energia’
menunjukkan bahwa minyak adalah zat abiotik,dan bukanlah produk yang
berasal dari materi biologis yang mengalami pembusukan berjuta-juta
tahun lalu. Minyak, bukan sumber daya non-terbarukan. seperti batubara,
dan gas alam, yang bisa terisi kembali dari sumber dalam perut bumi.
Rusia berhasil membuktikan kalau minyak bumi ternyata bukan dari fosil
dan dapat diperbaharui karena berasal dari lapisan magma lebih di
kedalaman lebih dari 30,000 kaki dan tidak ditemukan lapisan organik.
Tidak kebetulan kemudian bahwa Rusia, yang memelopori penelitian ini
kemudian melakukan serangkaian proyek penggalian minyak bumi dengan
kedalaman yang lebih jauh lagi 30.000 meter
Bukti-bukti lain
bahwa minyak adalah bahan bakar abiotik (bukan fosil), dapat Anda
pelajari dengan mencari informasi di internet. Anda bisa mengetik
“abiotic oil” di search engine seperti google ataupun yahoo..berikut
dibawah ini link beberapa refrensi tentang kebohongan teori peak oil
atau keterbatasan sumber minyak..
Link Bukti dari Penciptaan Kelangkaan Buatan oleh Industri Minyak
Group: Internal memos show oil companies limited refineries to drive up prices
Internal Mobil Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Internal Texaco Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Internal Chevron Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Information from LA Times report on Shell deliberately creating artificial scarcity at Bakersfield California refinery
Shell Oil, Price Manipulation, and the Fleecing of Americans
Scientific Evidence Debunks Peak Oil Hoax
Russian Scientific Papers on Abiotic Origins of Oil & Related Research
Russia’s Oil Boom After Discovering Abiotic Oil
Sustainable Oil? — v. Peak Oil
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel “Right out of the Rockefeller bible.”
LINK GLOBAL ELITE YANG MENYEBAR LUASKAN DAN MEMPRAKTEKKAN KEBOHONGAN KETERBATASAN MINYAK
The ultra-elite Bilderberg Group expressed their desire that peak oil
would provide a justification for a UN global tax on the oil pump.
The ultra-elite Bilderberg Group stated in May that oil prices would double.
The world in the palm of their hands: Bilderberg 2005, Part II
How Long Will the Oil Age Last? The Club of Rome, a nonprofit global
think tank, said in the 1970s that we’d hit peak oil in 2003. It didn’t
happen.
The Club of Rome consulted with Kissinger before he issued
his 1974 depopulation manifesto to President Carter. The plan calls for
creating artificial food scarcity in order to depopulate the third
world.
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel “Right out of the Rockefeller bible.”
yaya ya..
BalasHapusinformasi yg menarik
Menarik juga, mungkin karena belum banyak yang tahu
BalasHapus