Senin, 26 Maret 2012

CINTA MONYET YANG MEMALUKAN



Hai, perkenalkan nama aq joe. Umur aku sekarang 19 tahun dan aku adalah mahasiswa semester 4 di perguruan tinggi negeri di Banda Aceh. Terkadang rasanya jatuh cinta itu membuat kita tidak sadar kalau kita sedang melakukan hal yang bodoh, akibatnya terkadang kita bisa minder dan malu atas kelakuan kita sendiri gara-gara sedang jatuh cinta. Aku ingin cerita saat pertama kali aku merasakan jatuh cinta pada seorang wanita disaat masa aku di bangku SMP dulu yang bisa dibilang cinta monyet.  Mungkin kita sama-sama tahu bahwa sifat kita saat di bangku SMP itu sangatlah labil dan itu merupakan masa puber kita. Jika dilihat dari fisik aku saat masa SMP sangat berbeda dengan aku yang sekarang. Aku dulu itu gendut, tinggi  aku ya biasa saja, kuper, dan aku orangnya minderan dan tidak punya banyak teman.
Jadi sperti ini ceritanya, di sekolah aku itu ada seorang gadis yang memang menjadi primadona di kalangan laki-laki. Benar saja saat pertama kali aku melihatnya aku memang seperti melihat benda terindah di dunia. Dia memiliki kulit yang putih mulus, parasnya luar biasa cantik dan indah, tingginya sangat proporsional dengan badannya, pokoknya jika ditanya siapakah wanita terindah pada saat itu, dialah jawabannya. Sebut saja namanya vera, aku telah memendam rasa ini dari saat aku pertama kali melihat vera yaitu saat kelas satu SMP. Setiap kali aku berpapasan dengannya dikantin sekolah, aku selalu terpesona untuk terus menatapi wajahnya. Tetapi saat dia berpaling melihat ke arah ku, aku tidak berani melihat sorot matanya yang sayu, aku langsung berpaling dan pergi dengan hati berdegup sangat kencang. Hal ini terus berulang kali aku lakukan tetapi aku tetap tidak mampu sekalipun membalas sorot matanya. Aku tidak pernah berbicara langsung dengannya, berkenalan saja aku tidak berani. Hingga hari kenaikan kelas pun tiba. Ternyata kelas aku bersebelahan dengan kelas vera di lantai 2 gedung sekolah ku. Dalam hati ku aku sangat bersyukur kepada tuhan karena telah memberikan ku kesempatan untuk dapat bertemu dengannya lebih sering lagi dibandingkan saat kelas 1.
Hari demi hari berlalu dan saat jam istirahat selalu ku tunggu-tunggu. Aku tahu vera tidak suka nongkrong di kantin. Jadi saat jam istirahat tiba dia hanya membeli makanan di kantin dan langsung duduk di bangku depan kelasnya. Karena hal itu aku juga tidak pernah nongkrong di kantin, sengaja aku juga duduk di depan kelas ku sambil memandangai dia. Saat dia berpaling melihat ku aku masih juga belum berani membalas sorot matanya, tetapi aku sudah berani berlagak tebar pesona dan sok keren. Hal itu terus berlangsung selama berhari-hari dan ternyata dia semakin sering melirik padaku disaat jam istirahat. Disitulah aku mulai grogi dan salah tingkah dan berpikiran bahwa dia suka padaku. Oh Tuhan aku tidak tahu apa yang membuat ku berpikiran seperti itu disaat itu. Mana mungkin aku yang gendut, jelek dan kuper ini disukai oleh seorang cewe cantik, primadona sekolah lagi. Tapi pada saat itu aku merasa sangat yakin kalau dia benar-benar sangat suka pada diriku. Hari-hari ku menjadi lebih bearti, aku jadi semakin berani untuk melihat matanya walaupun hanya beberapa detik saja. Dan pada akhirnya aku sudah tidak sanggup lagi untuk memandam rasa ini. Aku harus mengungkapkan rasa ini dan dia harus jadi milik ku. Itulah hal yang ada di dalam pikiran ku saat itu. Lalu aku mencari cara bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaan aku padanya sedangkan aku sama vera belum pernah berbicara dan berkenalan sama sekali.
Akhirnya disuatu hari yang spesial aku putuskan untuk mengungkapkan perasaan aku padanya. Sehari sebelum hari spesial itu tiba, aku pergi ke toko kado, disana aku membeli sebuah jam waker yang sangat cantik dan harganya lumayan mahal pada saat itu. Lalu aku bungkus dengan kertas kado dan tentunya aku masukan juga surat cinta ku yang telah kubuat dengan sepenuh hati sebelumnya. Lalu kado itu aku tambahkan dengan pita-pita, lalu aku semprot dengan parfum. Dan jadilah kado yang bakal kuberikan saat aku mengungkapkan perasaan aku di keesokan harinya. Padahal besok itu juga bertepatan dengan hari ulang tahunnya adik kandung ku, dan aku malahan tidak menyiapkan kado untuk dia. Semua uang dan tabungan ku, sudah ku pakai untuk vera.
Keesokan harinya setelah pulang sekolah aku  melihat vera sedang sendirian di depan kelas. Jantungku saat itu tidak dapat berhenti berdegup kencang. Inilah situasi yang paling menegangkan dalam hidup aku. Dengan sekali tarikan nafas aku mendekati dia dan memanggil namanya, “vera”. Lalu dia berpaling pada ku dan mengatakan “oh ada apa joe”. Bagaikan dapat angin kemenangan ternyata dia tahu namaku, ternyata selama ini dia juga mencari tahu siapa aku. Dengan gemetar aku mengeluarkan kado  dari ransel ku dan aku mengatakan “ini vera ada titipan kado dari anak SMP sebelah”. Aku tidak tahu kenapa aku tidak berani mengatakan kalau kado itu ialah dari aku. Vera yang keheranan bertanya-tanya padaku kado dari siapa. Karena penasaran dia langsung membuka kado itu dihadapan ku. Gila dalam pikiran ku, aku  harus bagaimana, muka ku sangat pucat waktu itu. Dan spontan saja aku langsung lari dari hadapannya dan pulang ke rumah dengan perasaan yang sangat kacau. Hari itu adalah hari yang paling menggelisah dalam hidupku.
Keesokan harinya aku sangat takut untuk pergi ke sekolah, namun aku beranikan diri untuk menagih hasil dan jawaban dari kejadian kemarin. Saat aku berada di dapan kelas ku, aku melihat ke arah tong sampah, disana ada kertas kado pemberian ku kepada vera. Kemudian aku ambil kertas itu, lalu aku melihat kotak kadonya, aku ambil juga kotak itu. Kemudian mataku terpaku pada suatu objek, mulutku tidak dapat berkata apa-apa, perasaan ku hancur berkeping-keping. Aku melihat jam waker dan surat cinta yang aku berikan kemarin tergeletak kaku di dalam tong sampah bersama dengan sampah-sampah jajanan sekolahan lainnya. Akupun memungutnya, aku masukan ke dalam tas, dan tiba tiba saat itu vera datang ingin masuk ke kelasnya. Aku melihatnya namun dia malah membuang muka dan langsung masuk ke kalas tanpa menghiraukan ku. Ini adalah hal yang paling memalukan dalam hidup ku. Kekonyolan menembak seorang wanita di hari yang spesial dengan memberikan kado yang berisi jam waker dan surat cinta, lalu semuanya hanya berakhir di dalam tong sampah di dapan kelas ku. Sungguh rasa cinta ini membuat ku sangat konyol dan terlihat bodoh.
Namun entah kenapa Tuhan memberikan jawaban dari semua yang telah diberikan padaku. Ternyata vera itu suka bergaul dengan cowo-cowo bandel disekolah ku dan terkadang dengan anak-anak kuliahan. Entah kenapa Tuhan langsung menunjukan siapa vera yang sebenarnya kepada ku dan aku pun akhirnya jadi bersyukur karena dia telah mengubur rasa cinta ku padanya. Dan akhirnya aku sadar satu hal, HAL TERBURUK APAPUN YANG KITA ALAMI DI DUNIA INI BELUM TENTU ITU MERUPAKAN HAL TERBURUK DALAM HIDUP KITA, TUHAN SELALU MEMILIKI RENCANA BUAT KITA, DAN TUHAN TIDAK MEMBERIKAN APA YANG KITA INGINKAN, TETAPI TUHAN MEMBERIKAN APA YANG KITA BUTUHKAN.