INILAH YANG BISA KAMI LAKUKAN UNTUK ACEH TERCINTA

Ini bukan berbicara soal narsis, berlebihan dalam mengunggkapkan sesuatu atau sebagainya. Ini berbicara mengenai apa yang bisa kita lakukan untuk daerah kita sebagai anak daerah. Kami sekelompok anak muda Aceh telah berhasil membuktikan pada Dunia serta mengangkat nama Aceh sebagai Daerah Berprestasi Bahasa Inggris paling besar di Dunia dalam Pemecahan 2 Rekor Dunia sekaligus Guinnes Royal World Record (Ingggris) dan Amazing World Record (India) "Training Massal Bahasa Inggris 5000 Peserta dan 200 Trainer".

Dari awal memang sangaat berat sekali untuk membuat acra ini. Sangat banyak sekali kekurangan, terutama karena kami semua yang tergabung dalam tim hanyalah para volunteer  yang masih duduk dibangku kuliah yang semuanya minim pengalaman membuat event internasional. Belum lagi anggapan sepele dari orang-orang disekitar kami tentang acara kami, banyak yang men-support tapi banyak juga yang menghina acara kami, pemerintah yang tidak men-support secara maksimal hingga acara sudah selesai, serta banyak duka-duka lainnya selama 1 tahun persiapan untuk acara ini. Sungguh sangat miris mengingat acara ini memiliki efek panjang untuk aceh, dan efek yang paling besar adalah Mengubah image Aceh dari ganja, konflik, dan tsunami menjadi daerah yang masayrakat di dalamnya memiliki niat dan kesadaran tersendiri untuk belajar bahasa inggris serta mampu berprestasi di bidang bahasa inggris.

                            
                "Jika kita keluar daerah setiap orang pasti
                  menanyakan peristiwa tsunami di Aceh"



                                                         
      

"Aceh yang dulunya merupakan daerah konflik

pasti menjadi image tersendiri di luar sana,

seharusnya mereka sedang belajar di bangku

sekolahnya" 






 "Ganja juga merupakan image Aceh yang paling khas dari dulu,

Aceh dikenal sampai ke mata dunia dengan daerah penghasil

Ganja dengan kualitas no 1 di Dunia"

Pertanyaannya haruskah kita bangga dengan image Aceh yang sekarang???

Atas dasar pemikiran itu kami para anak muda aceh ingin sekali mengubah image Aceh yang sedemikian rupa tersebut menjadi lebih baik hingga ke mata dunia. Dengan Teuku Rusdi sebagai penggagas Rekor Dunia ini kami tergabung dalam sebuah komunitas bahasa inggris yang juga merupakan komunitas bahasa inggris terbesar di Indonesia Mister English Club. Sang penggagas merupakan putra daerah (Pidie) yang telah 5 tahun belajar dan bekerja di Kanda. Kemudian beliau pulang ke Pidie dan sebagai wujud pengabdiannya beliau langsung membuat pemecahan rekor nasional (MURI) belajar bahasa inggris Masaal 2000 peserta di sepanjang pinggiran pantai - Pidie.

Sekarang kami berfikir untuk mengguncang Dunia......!!!

Persiapan untuk acara ini kurang lebih selama setahun dimulai dari bulan November 2012 dan acara dimulai pada 30 Juni 2012. Pada awalnya kegiatan ini akan dilaksanakan pada 24 Febuari 2012 namun karena berdekatan dengan PILKADA di Aceh maka acara kami undur. Target awal peserta pun sebenarnya 10.000 orang, namun karena kami melihat minimnya antusias peserta yang mendaftar target peserta kami turunkan menjadi 5000 orang dan rekor dunia tetap terpecahkan.

Karena lamanya waktu persiapan, banyak teman-teman kami satu tim yang tidak bisa terus berjuang untuk mensukseskan acara ini sampai hari H. Mereka terhalang dengan skripsi, kerja peraktik, dan ada juga yang sudah ditawari kerja di luar daerah. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapakan terima kasih banyak pada teman-teman tim yang sudah tidak bergabung disini lagi dan kontribusinya sangat luar biasa dalam membangun pondasi pada awal pembentukan tim. Syirian sang skretaris yang sangat ulet dan sekarang sudah bekerja di perusahaan internasional di kalimantan, Kika dan Mumun dua sejoli yang selalu kompak dalam melakukan setiap pekerjaan tim, Lisa, Adil, Karim, Bunyamin, Jun, dan semua anak-anak Cozy yang dulu pernah mengisi keceriaan di Tim ini. Terima Kasih banyak, tanpa kalian kita tidak akan bisa sampai pada hari ini dan telah mengangkat nama Aceh di mata Dunia. Inilah impian kita bersama saat tim ini pertama kali dibentuk, dan sekarang kita telah meraihnya. Hope we will meet again :).

Kalau diuraikan satu-persatu kisah suka dan duka di tim ini mungkin blog yang sederhana ini tidak akan cukup. Namun kami sedikit kecewa karena pemerintah tidak men-support secara maksimal untuk acara ini. Dukungan maksimal malah datang dari salah satu Perguruan Tinggi Swasata di Banda Aceh yang men-support dana. Salain itu dukungan moril dan semangat dari pemilik yayasan perguruan tinggi tersebut untuk menyukseskan acara ini terus membuat kami terus terpacu dan tambah yakin acara ini akan sukses besar. Kami berharap pemerintah juga dapat mengambil peran dalam memajukan pendidikan di Aceh ini, walaupun acara sudah selesai, namun kami berharap pada pemerintah untuk memberikan tunjangan kepada 200 trainer yang sekarang berstatus volunteer selama 1 bulan follow up, agar kegiatan ini tidak hanya berakhir dalam 1 bulan saja, namun tetap berlanjut hingga menjadi program wajib bulanan di Aceh. Bila hal itu terjadi, barulah usaha kami yang selama ini untuk menjadikan Aceh daerah berprestasi bahasa inggris no 1 di dunia sudah benar-benar terwujud, Amin ya Rabb.

Sekarang kami punya cerita untuk diceritakan ke anak cucu kami kelak. Kami telah mencetak sejarah baru untuk aceh "We Create History". Apapun yang dikatakan orang, tapi kami telah memberikan sesuatu yang berharga untuk daerah tercinta kami Aceh. Walaupun sederhana, namun lilin akan tetap menyala mesti tanpa api. Kami yakin masih banyak anak-anak muda Aceh di luar sana yang memiliki ide lain yang lebih cemerlang untuk mengangkat nama Aceh di mata Dunia dalam bidang-bidang yang lain. Saatnya Kita Para anak muda yang memajukan Aceh. 

 

WE LOVE ACEH....!!!!!!