Hai, perkenalkan nama aq
joe. Umur aku sekarang 19 tahun dan aku adalah mahasiswa semester 4 di
perguruan tinggi negeri di Banda Aceh. Terkadang rasanya jatuh cinta itu
membuat kita tidak sadar kalau kita sedang melakukan hal yang bodoh, akibatnya
terkadang kita bisa minder dan malu atas kelakuan kita sendiri gara-gara sedang
jatuh cinta. Aku ingin cerita saat pertama kali aku merasakan jatuh cinta pada
seorang wanita disaat masa aku di bangku SMP dulu yang bisa dibilang cinta
monyet. Mungkin kita sama-sama tahu
bahwa sifat kita saat di bangku SMP itu sangatlah labil dan itu merupakan masa
puber kita. Jika dilihat dari fisik aku saat masa SMP sangat berbeda dengan aku
yang sekarang. Aku dulu itu gendut, tinggi aku
ya biasa saja, kuper, dan aku orangnya minderan dan tidak punya banyak teman.
Jadi sperti ini
ceritanya, di sekolah aku itu ada seorang gadis yang memang menjadi primadona
di kalangan laki-laki. Benar saja saat pertama kali aku melihatnya aku memang
seperti melihat benda terindah di dunia. Dia memiliki kulit yang putih mulus,
parasnya luar biasa cantik dan indah, tingginya sangat proporsional dengan
badannya, pokoknya jika ditanya siapakah wanita terindah pada saat itu, dialah
jawabannya. Sebut saja namanya vera, aku telah memendam rasa ini dari saat aku
pertama kali melihat vera yaitu saat kelas satu SMP. Setiap kali aku berpapasan
dengannya dikantin sekolah, aku selalu terpesona untuk terus menatapi wajahnya.
Tetapi saat dia berpaling melihat ke arah ku, aku tidak berani melihat sorot
matanya yang sayu, aku langsung berpaling dan pergi dengan hati berdegup sangat
kencang. Hal ini terus berulang kali aku lakukan tetapi aku tetap tidak mampu
sekalipun membalas sorot matanya. Aku tidak pernah berbicara langsung
dengannya, berkenalan saja aku tidak berani. Hingga hari kenaikan kelas pun
tiba. Ternyata kelas aku bersebelahan dengan kelas vera di lantai 2 gedung sekolah
ku. Dalam hati ku aku sangat bersyukur kepada tuhan karena telah memberikan ku
kesempatan untuk dapat bertemu dengannya lebih sering lagi dibandingkan saat
kelas 1.
Hari demi hari berlalu
dan saat jam istirahat selalu ku tunggu-tunggu. Aku tahu vera tidak suka
nongkrong di kantin. Jadi saat jam istirahat tiba dia hanya membeli makanan di kantin
dan langsung duduk di bangku depan kelasnya. Karena hal itu aku juga tidak
pernah nongkrong di kantin, sengaja aku juga duduk di depan kelas ku sambil
memandangai dia. Saat dia berpaling melihat ku aku masih juga belum berani
membalas sorot matanya, tetapi aku sudah berani berlagak tebar pesona dan sok
keren. Hal itu terus berlangsung selama berhari-hari dan ternyata dia semakin
sering melirik padaku disaat jam istirahat. Disitulah aku mulai grogi dan salah
tingkah dan berpikiran bahwa dia suka padaku. Oh Tuhan aku tidak tahu apa yang
membuat ku berpikiran seperti itu disaat itu. Mana mungkin aku yang gendut,
jelek dan kuper ini disukai oleh seorang cewe cantik, primadona sekolah lagi.
Tapi pada saat itu aku merasa sangat yakin kalau dia benar-benar sangat suka
pada diriku. Hari-hari ku menjadi lebih bearti, aku jadi semakin berani untuk
melihat matanya walaupun hanya beberapa detik saja. Dan pada akhirnya aku sudah
tidak sanggup lagi untuk memandam rasa ini. Aku harus mengungkapkan rasa ini
dan dia harus jadi milik ku. Itulah hal yang ada di dalam pikiran ku saat itu.
Lalu aku mencari cara bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaan aku padanya
sedangkan aku sama vera belum pernah berbicara dan berkenalan sama sekali.
Akhirnya disuatu hari
yang spesial aku putuskan untuk mengungkapkan perasaan aku padanya. Sehari
sebelum hari spesial itu tiba, aku pergi ke toko kado, disana aku membeli
sebuah jam waker yang sangat cantik dan harganya lumayan mahal pada
saat itu. Lalu aku bungkus dengan kertas kado dan tentunya aku masukan juga
surat cinta ku yang telah kubuat dengan sepenuh hati sebelumnya. Lalu kado itu
aku tambahkan dengan pita-pita, lalu aku semprot dengan parfum. Dan jadilah
kado yang bakal kuberikan saat aku mengungkapkan perasaan aku di keesokan
harinya. Padahal besok itu juga bertepatan dengan hari ulang tahunnya adik
kandung ku, dan aku malahan tidak menyiapkan kado untuk dia. Semua uang
dan tabungan ku, sudah ku pakai untuk vera.
Keesokan harinya setelah
pulang sekolah aku melihat vera sedang
sendirian di depan kelas. Jantungku saat itu tidak dapat berhenti berdegup
kencang. Inilah situasi yang paling menegangkan dalam hidup aku. Dengan sekali
tarikan nafas aku mendekati dia dan memanggil namanya, “vera”. Lalu dia
berpaling pada ku dan mengatakan “oh ada apa joe”. Bagaikan dapat angin kemenangan
ternyata dia tahu namaku, ternyata selama ini dia juga mencari tahu siapa aku.
Dengan gemetar aku mengeluarkan kado dari ransel ku dan aku mengatakan “ini
vera ada titipan kado dari anak SMP sebelah”. Aku tidak tahu kenapa aku
tidak berani mengatakan kalau kado itu ialah dari aku. Vera yang keheranan
bertanya-tanya padaku kado dari siapa. Karena penasaran dia langsung membuka
kado itu dihadapan ku. Gila dalam pikiran ku, aku harus bagaimana, muka ku sangat pucat waktu
itu. Dan spontan saja aku langsung lari dari hadapannya dan pulang ke rumah
dengan perasaan yang sangat kacau. Hari itu adalah hari yang paling menggelisah
dalam hidupku.
Keesokan harinya aku
sangat takut untuk pergi ke sekolah, namun aku beranikan diri untuk menagih
hasil dan jawaban dari kejadian kemarin. Saat aku berada di dapan kelas ku, aku
melihat
ke arah tong sampah, disana
ada kertas kado pemberian ku kepada vera. Kemudian aku ambil kertas itu, lalu
aku melihat kotak kadonya, aku ambil juga kotak itu. Kemudian mataku terpaku
pada suatu objek, mulutku tidak dapat berkata apa-apa, perasaan ku hancur
berkeping-keping. Aku melihat jam waker dan surat cinta yang aku berikan kemarin tergeletak
kaku di dalam tong sampah bersama dengan sampah-sampah jajanan sekolahan
lainnya. Akupun memungutnya, aku masukan ke dalam tas, dan tiba tiba
saat itu vera datang ingin masuk ke kelasnya. Aku melihatnya namun dia malah
membuang muka dan langsung masuk ke kalas tanpa menghiraukan ku. Ini adalah hal
yang paling memalukan dalam hidup ku. Kekonyolan menembak seorang wanita di
hari yang spesial dengan memberikan kado yang berisi jam waker dan surat cinta,
lalu semuanya hanya berakhir di dalam tong sampah di dapan kelas ku.
Sungguh rasa cinta ini membuat ku sangat konyol dan terlihat bodoh.
Namun entah kenapa Tuhan
memberikan jawaban dari semua yang telah diberikan padaku. Ternyata vera itu
suka bergaul dengan cowo-cowo bandel disekolah ku dan terkadang dengan anak-anak
kuliahan. Entah kenapa Tuhan langsung menunjukan siapa vera yang sebenarnya
kepada ku dan aku pun akhirnya jadi bersyukur karena dia telah mengubur rasa
cinta ku padanya. Dan akhirnya aku sadar satu hal, HAL TERBURUK APAPUN YANG KITA ALAMI DI DUNIA INI BELUM TENTU ITU
MERUPAKAN HAL TERBURUK DALAM HIDUP KITA, TUHAN SELALU MEMILIKI RENCANA BUAT
KITA, DAN TUHAN TIDAK MEMBERIKAN APA YANG KITA INGINKAN, TETAPI TUHAN
MEMBERIKAN APA YANG KITA BUTUHKAN.